Review Komik 17+ Chapter 1 Karya Kharisma Jati

Sumber gambar: Goodreads
Halo para pembaca yang budiman,

Pada kesempatan kali ini saya akan mereview sebuah komik karya komikus yang berasal dari Jogja bernama Kharisma Jati yang berjudul 17+ Chapter 1 terbitan Cendana Books.

Without further ado, let's get the meaty part:

Judul: 17+ Chapter 1
ISBN: 978-602-1517-03-1
Genre: Psychological thriller, 
Penulis: Kharisma Jati
Penerbit: Cendana Art Media
Tebal: 200 halaman
Harga: Rp 28.000,-
Sinopsis: Dunia remaja selalu digambarkan indah penuh cerita, karena begitulah manusia ingin mengenangnya, namun tidak demikian bagi remaja satu ini. Ialah Bimo, seorang anak pendiam dan cerdas, yang rela mengorbankan kebahagiaan hidupnya dengan dendam yang di genggamnya kemanapun ia pergi. Bimo, sendiri di ambang batas keindahan masa muda dan gelegak dendam anak manusia, ia berada di tengah kaburnya nilai-nilai.

First Impression

Saya sudah menggandrungi karya-karya K. Jati sejak zaman buku "Anak Kos Dodol Dikomikin" yang saya pinjam di Perpustakaan Daerah Surabaya. My faith in local comic has been restored when I read it. Artwork yang keren dan humor yang (menurut saya) sangat jenaka merupakan paduan yang klop. Sayapun mulai mencari tahu tentang komikus yang satu ini. Diluar dugaan, genre K. Jati yang asli ternyata sama sekali tidak "ringan". Tema-tema seperti ateisme, agama, kekerasan, filsafat, ideologi dan sebagainya kerap muncul baik secara subtil maupun terang-terangan. Kemasannya kadang lucu, kadang vulgar, namun sama sekali tidak trivial. 17+ adalah salah satu buktinya.

Sesuai dengan judulnya, cerita dalam komik 17+ ditujukan untuk pembaca yang berusia dewasa. Jangan berharap menemukan gambar yang aneh-aneh, karena artwork di komik ini termasuk "aman".

Pros

  • Cerita yang tak biasa.
  • Gambar yang bagus.

Cons

  • Alur yang melompat-lompat.
  • Penggambaran karakter yang mirip sering bikin bingung mana yang mana.

Overall

Direkomendasikan buat penggemar komik noir atau thriller, terutama buat yang menyukai karya-karyanya Urasawa Naoki dan Oku Hiroya.

Final Verdict

4 of 5 stars

Ladang Biru


*Iseng-iseng bikin puisi yang terinspirasi dari theme song Final Fantasy VIII yang berjudul Blue Fields karya Shiro Hamaguchi*

Siang itu tidak panas.
Tidak pula berawan.
Matahari bersinar proporsional, bak lentera nelayan temaram ditengah debur ombak malam hari. 

Aku berjalan melewatinya.
Mata kami bertatapan.
Semilir lembut aroma sabun mengalir menapaki ujung indera penciuman. 

Kulintasi ia.
Kupejamkan mata barang sejenak untuk memaknai sepotret persepsi ke dalam jiwa. 

Harum. Menenangkan. Menginspirasi. 

Kubuka mata dan kurebahkan tubuh tua diatas hamparan rumput biru.
Aroma segar bercampur kedamaian melepaskan semacam kerinduan yang purba pada Sang Pencipta.

Kamu Punya Superman, Aku Punya Gatotkaca!


Seorang bayi lahir. Dinamakan Tetuko. Kelahirannya penuh kontroversi. Perlu pusaka suci untuk memotong ari-arinya.

Jabang Tetuko tak sempat menikmati masa bayinya bersama sang bunda. Begitu lahir, ia langsung dicemplungkan ke dalam kawah Candradimuka. Digodog dan digembleng habis-habisan.

Hasilnya sangat memuaskan: si bayi Tetuko jadi super kuat bak Superman. Kebal segala senjata, otot kawat tulang besi, dan kemampuan terbang secepat kilat.

Saat dewasa, si Tetuko dikenal orang dengan nama Gatotkaca. Dia terbang, menyambar kepala para raksasa, dan menyiramkan darah Kurawa ke bumi pertiwi.

Tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Hingga sang dalang mengakhiri pertunjukan malam itu dan menaruhnya dalam kotak persegi panjang berukuran 1x2 meter.

Have You Ever Trivialized Your God?

Tulisan berikut merupakan tulisan asli dari mas Blek, seorang blogger asal Dompu. Ada beberapa pesan yang menarik di dalamnya. Monggo disimak.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

TEL:+628571948****
23/02/2010 15:08:33
Mas klo pke 2 onboot linux sama windows yg kena virusnya windows ngapus virusnya pke linux bisa ga mas, pas linuxnya di jalankan

TEL:+628135360****
Date:23/02/2010 15:29:19
Jangankan lewat linux. Kalau anda ngerti ngapus virus manual, lewat windows aja bisa.

TEL:+628571948****
Date:23/02/2010 15:42:05
Wah mas ajarin mas, pake run ya

TEL:+628135360****
Date:23/02/2010 15:55:33
Nggak ada di dunia ini orang belajar pembedahan manusa dari dasar pake sms. Emangnya asal belek perut? Demikian juga dengan komputer.
Lagipula, ingat, dahulu saya tidak ada yang mengajarkan.
Jadi, jika anda tidak bisa, entah kemauan anda kurang, atau anda belajar bukan karna ingin bisa tapi ingin dipuji.
Dan tolong, jangan pernah beralasan “Otak tiap orang beda.”
Itu berarti anda tidak menghargai diri anda sebagai manusia.
Mohon dimengerti maksud saya.

TEL:+628571948****
Date:23/02/2010 16:07:15
Setau saya agama islam mengajarkan ilmu itu untuk berbagi walau hanya satu surat,
wassalam

TEL:+628135360****
Date:23/02/2010 16:57:14
Yang bener itu satu ayat.
Dan satu ayat dalam ilmu registry windows tidak akan membuat anda bisa membedah sistem. Anda perlu satu buku.
DAN SATU BUKU TIDAK MUAT DALAM SMS.
Sudah mengerti?
Baca dan pahami smsnya, baru dibalas. :)

TEL:+628571948****
Date:23/02/2010 16:59:15
Nah maksud saya satu ayat

TEL:+628135360****
Date:23/02/2010 17:03:28
Tuh kan? Anda belum memahami sms saya sudah dibalas.
Baik, ini satu ayat:
Googling. (an-informatics ayat 1)

TEL:+628571948****
Date:23/02/2010 17:05:37
Bukunya bli dmna mas

TEL:+628135360****
Date:23/02/2010 17:06:50
Saya tidak tau. Saya tidak pernah beli buku. Saya miskin. Buku dalam sms saya adalah perumpamaan bahwa BANYAK YANG HARUS DIPELAJARI. Makanya, dipahami dulu, baru dibalas. Tela’ah. Pahami. Jangan kesusu. Kalau belum jelas, baca ulang. Itu yang diajarkan oleh agamamu. :)

TEL:+628571948****
Date:23/02/2010 17:28:55
Bisa aja ngelesnya

TEL:+628135360****
Date:23/02/2010 17:40:41
Saya tidak ngeles. Masih nggak sadar kalau dari tadi saya memberikan kamu ilmu? Kalau tidak percaya, berikan sms saya ke orang tuamu dan suruh beliau menjelaskan.

TEL:+628571948****
Date:23/02/2010 17:45:33
Setiap manusia ada yang mempunyai kelebihan dan kelebihan itu harus di bagi2 kpd yg membutuhkan, dan jika itu tdk ALLAH SWT akan mencukupkan ilmu anda dan tidak akan menambahkan lg, bener2 mas tdk cocok jd guru, makanya ikut khuruJ deh :-D

TEL:+628135360****
Date:23/02/2010 17:55:36
Sejak kita pertama kali ketemu, sudah saya bilang, gurumu manual. Saya tidak pernah ingin menjadi guru.
Dan membaca sms anda ini, sepertinya anda masih belum paham isi sms saya.:)

Sungguh lucu melihat manusia suka sekali membawa tuhannya untuk urusan duniawinya yang sepele, untuk memenangkan perkaranya dan mencari simpati.

Jadi teringat, salah seorang kenalan saya (kenalan baik, padahal) juga membawa-bawa tuhannya, hanya untuk menyembunyikan rasa malu untuk mengakui hal yang membuatnya marah sebenarnya adalah penghinaan terhadap pacarnya.

D00ds, tuhanmu sibuk.
Sibuk menghukum para atheis yang tidak percaya mukjizat nabi Musa membelah laut merah.

Urusanmu sepele, jadi, jangan memperbabu tuhanmu untuk itu.
Eh, kecuali kalau memang kamu menganggap tuhanmu babu.
Tuhan gue seh kaga…

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Balik lagi ke judul pos ini.

Have you ever trivialized your God?

Ubunchu!

Windows Anda bajakan?  Keep read on.

Baru-baru ini, saya sedang semangat-semangatnya belajar Linux. Ada beberapa hal yang mendasarinya, salah satunya adalah sebuah manga berjudul Ubunchu!



Komik Jepang ini pertama kali muncul di "KANTAN UBUNTU", majalah yang diterbitkan oleh ASCII MEDIA WORKS Inc. Sekarang telah dibuka untuk publik oleh Hiroshi Seo, pembuat manga tersebut, atas persetujuan penerbit. Jadi Anda bebas mengunduh, menyebarkan dan mentranslasikannya.

Buat Anda yang suka baca komik Jepang (sekaligus belajar dan mengenal apa itu Open Source, Linux dan Ubuntu), ada baiknya jika Anda memberi manga yang satu ini kesempatan. :)


Ketika pos ini dipublikasikan, Ubunchu! versi Indonesia "baru" mencapai 8 volume. Buat Anda-Anda yang memiliki bakat scanlation dan/atau bisa menerjemahkan teks berbahasa Jepang-Indonesia dan/atau berminat untuk berkontribusi lebih lanjut, bisa menghubungi mas Blek. Sementara ini memang cuma sampai volume 8.

Poligami Itu Bukan Singkatan Dari Polisi Mainan Origami! Bukan!

Bojo loro sawangane wenak, tapi asline ora! Enelan!

Di suatu sore, terjadilah sebuah percakapan ringan(?) antara dua orang yang saling tidak mengenal satu sama lain. Anehnya, mereka "mampu" berbincang dengan santainya walaupun bukan teman akrab.

Sahpuji: "Lho? Emang apa salah saya? Saya kan cuma melakukan apa yang sudah seharusnya saya lakukan: menikahi wanita yang saya cintai. Memang apanya yang aneh?"

Taulani: "Tindakan Anda memang tidak aneh, tapi apakah Anda sudah memikirkan konsekuensi dan akibat dari perbuatan Anda tersebut?"

Sahpuji: "Konsekuensi? Apa yang Anda tahu tentang sebuah konsekuensi? Tentang sebuah akibat? Semua itu kan terjadi di masa depan, dan siapa yang mampu menentukan masa depan? Anda?"

Taulani: "Baiklah, saya tidak mau berdebat tentang sesuatu yang belum pasti seperti masa depan. Tapi, apakah Anda pernah memikirkan perasaan orang lain tentang perbuatan Anda ini? Misalnya, apakah Anda tidak khawatir bahwa perbuatan Anda ini nantinya akan melukai perasaan orang-orang?"

Sahpuji: "Wah, jika saya menuruti perasaan orang-orang, bisa-bisa saya tidak jadi menikah. Tiap orang kan beda-beda pendapatnya. Ada yang menghujat, ada yang cuma bisik-bisik di belakang, ada yang cuek, malah ada juga yang akhirnya menyerah dan mendukung saya"

Taulani: "Kalau saya boleh tahu, siapa saja yang mendukung rencana Anda?"

Sahpuji: "Cuma satu orang sih. Istri saya. Itupun setelah saya mengatakan bahwa saya akan menceraikannya jika ia menghalangi niat saya"

Taulani: "Lho? Jadi Anda sudah beristri?"

Sahpuji: "Sudah"

Taulani: "Wah, ternyata Anda lebih hebat dari yang saya duga. Saya kira ini hanya menjadi pernikahan beda usia yang sangat ekstrim, tapi ini lebih dari itu. Anda sudah menjadi 'manusia spesial'. Omong-omong, Anda sudah pernah merasakan jadi seorang perempuan? Atau pernah punya angan2 jadi wanita? Oh iya, apakah Anda pernah membayangkan rasanya dimadu?"

Pak Tani Yang Ingin Menjadi Gunung


Iki cerito jaman SD biyen. Mumpung eling, diabadikno wae nang blog.

Ngene ceritoe: 

Dulu, ada seorang petani yang suka mengeluh. 

Dia mengeluh sama Tuhan, "Ya Tuhan, kok panas banget ya hari ini?" 

Ndilalah kersaning Gusti, petani itu berubah. Bertransformasi menjadi matahari. The light of the world. Dia menyinari dan memanggang dunia. 

Enak-enak jadi matahari, lha kok mak njemunuk ada awan mendung nyelonong nutupi pak tani alias matahari itu. Pak tani itupun ngresulo lagi. "Ya Tuhan, ini awan kok kurang kerjaan banget ya, nutup-nutupin matahari?" 

Wuzzhhh! Dalam sekejap pak tani berubah jadi awan. Membasahi bumi, kadang2 membanjiri juga. 

WeZzzh!! Awan superior jelmaan pak tani tak bertahan lama karena sang angin dan meniupnya hingga tercerai berai. Lagi-lagi pak tani wadul ke Tuhan, dan dalam sak klebatan pak tani sudah berubah jadi angin. Terbang ngalor ngidul. Bikin topan di situ dan tornado disana. Meniup semua yang ada. 

Tapi, pas enak-enak terbang sambil niup-niup, angin jelmaan pak tani ini nabrak gunung yang diam membisu layaknya raksasa. Disebul bolak balik, gunung itu tetap tak bergeming. 

Pak tani kita inipun mengadu ke Tuhan dan mak jlegerrr: pak tani jadi gunung. Diam, mendongak ke langit sambil sesekali batuk lahar. 

Tapi suatu ketika, gunung jelmaan wak tani kita ini kesakitan. Apa gerangan yang terjadi? Usut punya usut, ternyata ada orang yang macul-macul, bikin terasiring di badannya. Another complaint to his God, dan wuzzzzz..... 

Pak tani mbalik lagi jadi pak tani.

Ilmu Kebal



Suatu hari, seorang pedagang apel datang ke sebuah kota.


Disana ia membuka sebuah toko kecil di pinggir jalan.


Sedikit demi sedikit, toko yang dikelola pedagang itu mulai dikunjungi pelanggan. Orang-orang kota menyukai apelnya karena rasanya yang manis dan segar.


Pada suatu malam, entah kenapa sang pedagang memiliki ide untuk mengurangi berat timbangan apelnya. "Bila aku melakukan hal ini, keuntungan yang kudapat akan semakin berlipat ganda" bisiknya dalam hati.


Keesokan harinya, ia mulai mengurangi timbangan apelnya sedikit demi sedikit. Tak ada seorang pelanggan pun yang curiga. Mereka tetap membeli apel dari tokonya, karena apelnya memang manis dan segar.


Pedagang itu lalu mengurangi takarannya lagi. Lama kelamaan, ia hanya menjual separuh dari apa yang seharusnya menjadi hak pelanggannya dengan harga yang sama. Namun anehnya pelanggannya tak berkurang, namun semakin bertambah ramai saja.


Penjual itu tertegun sejenak, namun ia kembali meneruskan perbuatannya.

Kini ia mulai menurunkan kualitas apelnya, sedikit demi sedikit. Pelanggannya sempat berkurang, namun keesokan harinya toko apelnya kembali dipenuhi pelanggan karena iklan penuh kebohongan yang dibuatnya secara besar-besaran. Para pelanggan pun lupa dengan kualitas apelnya dan tetap ramai memenuhi tokonya. Apel di tokonya menjadi simbol status sosial bagi kota itu.


Penjual itu tertegun sejenak, namun ia kembali meneruskan perbuatannya.


Tak terhitung sudah berapa pedagang buah dari kota lain dilarang berjualan di kota itu. Ia menggunakan segala cara agar ia dapat menjadi satu-satunya pedagang apel di kota itu. Membunuh, memeras, menyuap, memanipulasi, apapun ia lakukan agar monopoli perdagangan tetap dikuasainya.


Penjual itu memang sempat tertegun sejenak, namun ia kembali meneruskan perbuatannya. Bahkan ia menikmatinya.

Nampaknya, dia sudah mulai kebal dengan semua perbuatannya.


Saya jadi paham mengapa agama melarang kita untuk belajat ilmu kebal. Kekebalan membuat kita tidak bisa merasakan sakit, tak bisa membuat kita peka. Tahu-tahu kanker sudah merambahi seluruh tubuh. - Emha Ainun Nadjib

Mari Mengenali Karakter Anda Melalui Kisah (Fiktif) Dari Miyamoto Musashi Berikut Ini!

Ape lu liat-liat?

Jagoan pedang kita, Miyamoto Musashi ditantang sama bandit desa bernama Bejo Watanabe.

Eitts, jangan protes. Simak dulu ceritanya.

Si Bejo Watanabe ini gerah lantaran Musashi tiba-tiba nyeludur masuk wilayah kekuasaannya dan menggarap ladang tanpa memberikan upeti. Musashi berdalih bahwa tanah kosong itu bukan milik siapa-siapa, jadi ia merasa berhak untuk mengolahnya. Pada masa itu belum ada surat tanah dan sebagainya, sehingga barangsiapa menemukan lahan kosong, maka siapapun berhak untuk mengolah dan memanfaatkannya.

Karena dua-duanya sama-sama ngotot, maka pedanglah yang jadi penengahnya. Bejo Watanabe menghunus pedangnya, menantang Musashi untuk melakukan hal yang serupa.

Musashi sempat ragu. Dirabanya ujung gagang pedangnya. Setelah melihat sebentar ke arah Bejo Watanabe, lalu....

SETTT!! CKRING!!!

Musashi balik kanan, mengemasi barang-barangnya lalu pergi meninggalkan Bejo Watanabe dan ladangnya.

Dengan wajah blo'on, Bejo Watanabe melongo. Musashi terus berjalan, semakin menjauh.

Lima tahun Musashi mencari jawaban kenapa dia mundur dari pertarungan itu. Mungkinkah dia gengsi kalau harus berhadapan dengan orang sekaliber Bejo W? (capek nulisnya) Dia tahu, kemampuan berpedang si Bejo W tidak ada apa-apanya. Dengan sekali tebas, Musashi yakin ia bisa segera bikin kepala si Bejo ini melayang.

Atau mungkin ia memutuskan untuk melawan sesuatu yang lebih kuat dari si Bejo W: keinginan untuk menang?

Atau mungkin ia malu diliatin orang banyak? Entahlah. Yang pasti masyarakat terus-menerus menggunjingkan dirinya yang 'kabur' dari duel itu.

Di bulan Desember akhir dari lima tahun pengembaraannya, Musashi ketemu (Alm) Ustadz Jefri. Ia mencurahkan kegundahan hatinya ini pada sang ustadz dan minta nasehat.

Ustadz kita ini cuma tersenyum lalu bilang, "Nggak ada gunanya kamu menghiraukan gunjingan-gunjingan masyarakat tentang kamu, namun kamu tetap harus membuktikan karakter dan kepribadianmu. Orang boleh bilang kamu pengecut dan kamu tidak perlu menanggapinya. Yang perlu kamu lakukan cuma sekedar membuktikan karakter dan kepribadianmu: apakah kamu seorang pengecut atau bukan".

*********

Nah para pembacaku yang baik dan luas hatinya, jangan langsung gundah gulana ketika Anda dituduh ini itu padahal Anda nggak merasa seperti itu. Nggak perlu sampeyan pedulikan tuduhan-tuduhan semacam itu. Tapi sampeyan juga kudu introspeksi diri karena nggak mungkin ada asap kalo nggak ada api. Yang perlu sampeyan lakukan cuma berbuat, melakukan hal yang merepresentasikan karakter sampeyan. Urusan salah tompo dan sebagainya itu bukan urusan sampeyan.

Buat Yang Belum Pernah Bilang I Love You, Mungkin Anda Ini Cuma Pengantar Susu!


(Cerita berikut ini terinspirasi dari film Perancis berjudul He Loves Me, He Loves Me Not yang dibintangi Audrey Tautou)

Pengantar susu adalah pengantar susu. Dia tak pernah menjadi penjual susu yang - layaknya penjual pada umumnya - selalu bermulut manis. Tidak. Pengantar susu tidak bisa bermulut manis. Ia lebih cenderung bermulut sepi daripada bermulut manis. Bermulut senyum? Mungkin, tapi sangat jarang sekali. Senyum tak akan membuat susu datang di depan pintu pelanggan tepat waktu. 

Mungkin karena alasan itu pengantar susu lebih membutuhkan kaki-kaki tangkas pengayuh pedal kehidupan yang harus tepat waktu. Kaki-kaki gempal dan pejal yang kuat mengarungi puluhan kilometer untuk mengantarkan nektar sapi dalam botol kaca. Ya. Kaki-kaki itu lebih bermanfaat daripada kata-kata bualan yang manis penuh jerat. Pengantar susu sepakat dengan hal ini. 

Pengantar susu tak memerlukan banyak partner dalam bekerja. Ia cukup bergaul dengan botol-botol kaca dan kaleng-kaleng besi. Pengantar susu tak perlu memiliki kemampuan Public Relations yang bagus. Tak perlu kemampuan Public Speaking yang mumpuni. Kedua kemampuan itu hanya wajib dimiliki penjual susu, bukan pengantar susu. 

Namun bagaimana dengan hati? Perlukah pengantar susu menyertakan hati dalam profesionalisme kerjanya? Pengantar susu diam saja. Ia jarang menginterview hatinya. Namun entah perlu atau tidak, pengantar susu telah melibatkan hatinya dalam urusan pekerjaan. 

Gadis itu. Gadis di rumah mungil bercat putih gading berpagar bambu yang setiap pagi mengambil susu dari depan pintu. 

Pengantar susu sering mengawasinya. 
Pengantar susu sering mengintipnya. 
Pengantar susu sering memperhatikannya. 

Pengantar susu sering memikirkannya. "Apakah ia telah bersuami? Apakah ia senang akan susu-susu yang masih hangat ketika sampai di genggamannya, bahkan di tenggorokannya? Adakah seseorang yang akan menyeka sisa-sisa susu yang menetes dari mulut ke lehernya yang jenjang?" 

Pengantar susu telah menjatuhkan hatinya bersamaan ketika ia menaruh botol susu yang kesekian di depan pintu rumah gadis itu. 

Ingin ia masuk dan mengajak gadis itu bicara panjang lebar. 
Ingin ia menyeruak ke dalam hati gadis itu dan menempelkan hatinya yang tak berhenti berdegup saat mereka dekat. 

Ingin ia memiliki gadis itu. 

Namun tak bisa. Tidak bisa. Dunia kita berbeda. Kondisi sosial kita tak sama. 'Agama' kita lain. Perbedaan ini terlalu besar untuk diselaraskan. Terlalu luas untuk disatukan. Lihat? Aku pengantar susu dan kau gadis rumahan. 

"Tak perlu kau khawatirkan bagaimana caramu mencintaiku, yang terpenting adalah bagaimana caraku menyayangimu".