George Gershwin - Rhapsody In Blue



(Klik disini untuk mendengarkan lagu yang mendasari cerita ini)

Ada seorang anak kecil, 10 tahunan, berjalan berjingkat dengan riang. Menyapa tiap orang yang lewat dengan suaranya yang nyaring dan senyumnya yang lebar. Orang-orang hanya bisa tersenyum sembari membalas sapaannya.

Anak ini terus berjalan. Di tangannya ada kado besar berpita merah. Dia terus melanjutkan langkah riangnya, berjingkat, dan tersenyum lebar.

Si anak pun sampai di depan sebuah rumah besar berpagar garis-garis. Suasana di dalam rumah sangat ramai, riuh dengan suara gelak tawa dan denting sendok garpu yang beradu. Pagar terbuka. Dengan senyum lebarnya, si anak melenggang masuk ke dalam beranda rumah.

Pesta besar.

Berbagai macam hidangan tersaji. Daging panggang, sirup, wine, sampai caviar. Berbagai hiburan ada disana mulai dari kabaret, sirkus, pantomim, hingga sulap.

Anak itu melongok ke kanan dan ke kiri, mencari-cari, hingga matanya tertuju pada dia.

Gadis itu.

Rambut pirang bergelombang dengan pita merah di atasnya. Gaun putih selutut. Kalung berlian putih.

Sebentuk cincin di jari manisnya.

Keduanya saling memandang satu sama lain. Dua detik.

Atau dua tahun?

Sesaat kemudian, lelaki dengan tuksedo hitam muncul dari balik tirai. Tangannya menggamit jari-jari gadis itu, mengajaknya berdansa.

Cincin yang sama.

Si anak cuma bisa diam. Sesaat, entah keberanian dari mana memaksa si anak agar memanggil sang gadis dan memberikan kado di tangannya.

Dan si anak jagoan ini melakukannya. Dan tangan mereka bersentuhan.

"Terimakasih". Nada dawai harpa Orpheus mengalun lembut dari bibirnya.

Si anak tersenyum lebar. Lalu ia berbalik dan pulang ke rumah.