Menunggu Isya'

"Senja telah berlalu, Maghrib baru saja usai.
Kenangan yang lama berlabuh, tak harus dibingkai dengan badai."
-Syamsidar Adi Tanda Putra-

Ya. Malam ini adalah malam pertama di awal tahun dua ribu tiga belas. Dan saya merasa agak melankolis.

Rupanya ini ada kaitannya dengan beberapa orang yang signifikan dalam perjalanan hidup saya dan beberapa momentum yang mereka ciptakan di sela-sela helaan nafas yang saya hirup.

Dan membekas dengan tinta bold hitam di harddisk otak saya.

Oke. Di awal tahun ini, orang-orang beramai-ramai menatap ke depan sembari make a wish. Berharap banyak hal yang mengkilap dan muluk-muluk.

Namun anehnya, saya malah melamun tentang masa lalu. Sejarah hidup yang rasa-rasanya tak pernah berhenti menginspirasi saya dan melecut punggung kerbau saya.

Menilik dari catatan setahun yang lalu, di tahun saya ingin selalu sholat tepat waktu.

Itu saja dulu.

Dan sebelum jatuh tertidur, saya akan mengakhiri tulisan ini dengan empat raka'at yang sangat menggiurkan itu.

Siapapun yang kebetulan membaca tulisan ini pas manjing waktu Isya' dan kebetulan pula seorang Muslim, monggo sholat.

Hidup di dunia itu susah, tapi akan lebih susah lagi kalo kita lupa sholat.